Pikiran
Pikiran adalah gagasan dan proses mental. Berpikir memungkinkan seseorang untuk merepresentasikan dunia
sebagai model dan memberikan perlakuan terhadapnya secara efektif
sesuai dengan tujuan, rencana, dan keinginan. Kata yang merujuk pada
konsep dan proses yang sama diantaranya kognisi, pemahaman, kesadaran, gagasan, dan imajinasi.
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya pikiran sebagai berikut:
- Adanya suatu masalah yang harus dipikirkan
- Hal-hal yang dapat menimbulkan rasa penasaran
- Susah dalam berlelaksasi
- Adanya faktor yang menyebabkan hati menjadi gelisah
- Masalah dalam kesehatan
- Masalah dalam rumah tangga
- Masalah- masalah yang sulit dalam usaha pemecahan masalahnya ,dll.
Berfikir atau pikiran erat kaitannya dengan otak. Otak adalah bagian tubuh terpenting untuk berfikir dan memecahkan masalah. Otak adalah bagian tubuh tepenting.
Seandainya jantung atau paru-paru Anda berhenti
bekerja selama beberapa menit, Anda masih bisa bertahan hidup. Namun jika otak
Anda berhenti bekerja selama satu detik saja, maka tubuh Anda mati. Itulah
mengapa otak disebut sebagai organ yang paling penting dari seluruh organ di
tubuh manusia. Selain paling penting, otak juga merupakan organ
yang paling rumit.
Otak manusia dibagi menjadi dua bagian yaitu otak kanan dan otak
kiri dengan fungsi yang berbeda. Otak kanan diidentikkan tentang
kreativitas, persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi,
musik dan warna, berpikir lateral, tidak terstruktur, dan cenderung
tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Sedangkan otak kiri
biasa diidentikkan dengan rapi, perbedaan, angka, urutan, tulisan,
bahasa, hitungan, logika, terstruktur, analitis, matematis, sistematis,
linear, dan tahap demi tahap.
Perbedaan teori fungsi otak
kanan dan otak kiri telah populer sejak tahun 1960. Seorang peneliti
bernama Roger Sperry menemukan bahwa otak manusia terdiri dari 2
hemisfer (bagian), yaitu otak kanan dan otak kiri yang mempunyai fungsi
yang berbeda. Atas jasanya ini beliau mendapat hadiah Nobel pada tahun
1981. Selain itu dia juga menemukan bahwa pada saat otak kanan sedang
bekerja maka otak kiri cenderung lebih tenang, demikian pula sebaliknya.
Otak
kanan berfungsi dalam perkembangan EQ (Emotional Quotient), seperti hal
persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan
warna. Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Bila
terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor
otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi
misalnya.
Otak kiri berfungsi sebagai pengendali IQ
(Intelligence Quotient) seperti hal perbedaan, angka, urutan, tulisan,
bahasa, hitungan dan logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek
(short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan
terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika.
Walaupun
keduanya mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi setiap individu
mempunyai kecenderungan untuk mengunakan salah satu belahan yang dominan
dalam menyelesaikan masalah hidup dan pekerjaan. Setiap belahan otak
saling mendominasi dalam aktivitas namun keduanya terlibat dalam hampir
semua proses pemikiran.
Berdasarkan kekuatan fungsi
masing-masing, berarti, kedua fungsi otak manusia itu sangat diperlukan
dalam menghadapi hidup. Begitu pula, bagi siswa, pembiasaan penggunaan
kedua fungsi otak itu sangat bermanfaat dalam perjalanan dirinya menuju
kedewasaan. Dengan begitu, guru/dosen/Trainer dalam mengajar di kelas,
metode apapun yang digunakan, sebaiknya berbasis otak kanan dan kiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar